Andi Harun: Normalisasi SKM Terus Berlanjut, Pemkot Samarinda Siapkan Dana Rp4 Miliar

Media Satu Kaltim

Warga di Jalan Agus Salim, Sungai Pinang Luar, Samarinda, membongkar rumah mereka sebagai bagian dari proses normalisasi Sungai Karang Mumus. Program ini didukung oleh Pemkot Samarinda dengan dana pembebasan sebesar Rp4 miliar untuk mengatasi masalah banjir.

MEDIASATUKALTIM.COM – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa upaya normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) terus berjalan sebagai bagian dari program pengendalian banjir di kota ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menyiapkan dana sebesar Rp4 miliar untuk pembebasan rumah warga yang terdampak.

“Saat ini, sebanyak 99 rumah akan mendapatkan dana pembebasan. Sebanyak 82 rumah akan menerima santunan, sementara 17 rumah lainnya akan mendapatkan ganti rugi dari Pemkot,” kata Ananta Diro Nurba, Kepala Bidang Pertanahan Dinas PUPR Kota Samarinda.

Proses normalisasi SKM melibatkan pengerukan sedimentasi dan pembongkaran bangunan yang mengganggu aliran sungai. Warga di Jalan Agus Salim, Sungai Pinang Luar, Samarinda, terlihat membongkar rumah mereka sebagai bagian dari proses ini.

Andi Harun juga menyatakan bahwa program pengendalian banjir ini memerlukan waktu dan anggaran yang cukup besar untuk dapat diselesaikan secara bertahap. Selain normalisasi sungai, perbaikan drainase juga sangat penting untuk memastikan aliran air yang lancar.

“Kami sedang bekerja keras untuk mengatur aliran sungai sekaligus memperbaiki drainase. Ini adalah langkah penting untuk mengatasi banjir di Samarinda,” jelas Andi Harun.

Wali Kota Samarinda ini juga mengapresiasi sikap kooperatif masyarakat dalam membantu pemerintah menangani masalah banjir. Menurutnya, kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan kota yang bebas banjir.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, TNI-Polri, dan semua pihak yang terlibat dalam program pengendalian banjir ini. Semoga kita semua terus memiliki kesadaran bersama untuk mengatasi masalah banjir di Samarinda,” tutup Andi Harun.

Bagikan

Berita Terkait