SAMARINDA – Pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan di Kota Samarinda kembali menjadi sorotan.
Pasalnya, hingga kini masih banyak sekolah negeri yang belum memiliki fasilitas layak, bahkan beberapa di antaranya masih berdiri dengan bangunan kayu yang nyaris tak layak pakai.
“Pemerataan pendidikan tidak cukup hanya dengan menambah jumlah sekolah. Kita juga harus memastikan seluruh sekolah memiliki infrastruktur yang memadai,” Ungkap anggota komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi. Jum’at (8/8/2025).
Lebih lanjut, Ismail sapaan karibnya menekankan kualitas bangunan sekolah turut menentukan kenyamanan dan keamanan proses belajar-mengajar. Salah satu contoh SMP Negeri 13 di kawasan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Ismal menyebutkan sekolah tersebut belum pernah mendapatkan perbaikan signifikan sejak berdiri dan hingga kini masih menggunakan struktur kayu.
“Kondisi bangunan seperti itu jelas menjadi kendala, baik secara psikologis bagi siswa, maupun dari sisi keselamatan,” Jelasnya.
Kendati demikian, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu mengapresiasi pembangunan sekolah baru oleh pemerintah. Namun ia mengingatkan agar sekolah-sekolah lama yang kondisinya darurat tidak terabaikan. DPRD melalui Komisi IV juga telah meminta Pemkot Samarinda segera memetakan sekolah-sekolah yang membutuhkan revitalisasi.
“Kami sudah mengusulkan agar sekolah dengan struktur kayu menjadi prioritas dalam pembangunan gedung permanen. Ini adalah hak dasar anak-anak kita,” Tutup Ismail. (ADV)