SAMARINDA – Komisi III DPRD Kota Samarinda menyoroti maraknya praktik pematangan lahan atau cut and fill yang belakangan ini dinilai menjadi salah satu penyebab genangan air di sejumlah kawasan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. Saat melakukan kunjungan lapangan ke kawasan pergudangan, beberapa waktu lalu, Dirinya menemukan adanya kegiatan cut and fill yang merusak fungsi drainase. Ia menyebutkan banyak material tanah yang tercecer di jalan, menyebabkan permukaan jalan licin dan saluran air tersumbat.
“Tanah yang mereka angkut kadang tumpah di jalan, menyebabkan jalan licin dan menumpuk di rawa, akhirnya memicu banjir,” Ungkap Deni sapaan karibnya. Senin (11/8/2025).
Selain itu, Deni juga menyoroti kolam retensi yang tidak terawat sebagai bukti lemahnya komitmen pengembang terhadap fasilitas penunjang lingkungan. Menurutnya, bahwa masalah banjir tidak akan tuntas jika hanya mengandalkan perbaikan saluran air, sementara perizinan cut and fill terus diberikan tanpa kontrol dampak ekologis.
“Masalah banjir ini harus diselesaikan dari hulu,” Tegas Deni.
Sebagai langkah konkret, Politisi dari partai Gerindra itu menambahkan pihaknya akan menjadwalkan inspeksi tambahan ke sejumlah titik rawan untuk memastikan bahwa kegiatan cut and fill tidak dilakukan secara sembarangan dan tetap sesuai prosedur yang berlaku. (ADV)