PENAJAM – Meski sejumlah wilayah di Indonesia telah melaporkan kasus cacar monyet, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih aman dari penyebaran virus ini. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, Temu, memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kasus monkeypox di wilayah Benuo Taka. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan karena PPU sering menjadi pintu masuk antarprovinsi dan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sejauh ini, PPU masih bebas dari kasus cacar monyet, tetapi kami tidak lengah. Kami terus memantau dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan situasi tetap aman,” ujar Temu pada Minggu (8/9).
Temu juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan pemeriksaan, tetapi juga menggiatkan sosialisasi di masyarakat. Menurutnya, peran masyarakat sangat penting dalam deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit.
“Kami rutin turun ke masyarakat untuk pengecekan dan memberikan sosialisasi terkait cacar monyet. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan masyarakat agar bisa bersama-sama melakukan deteksi dini di lapangan,” jelasnya.
Temu menjelaskan lebih lanjut mengenai ciri-ciri cacar monyet, yang memiliki gejala mirip dengan cacar air namun dengan ukuran lebih besar. Penderita biasanya mengalami demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, serta gejala lainnya seperti gangguan pernapasan dan mual.
“Untuk diagnosis yang tepat, harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Kami mengingatkan semua pihak bahwa cacar monyet bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga dewasa. Oleh karena itu, kami sangat berharap masyarakat tetap waspada dan berperan aktif dalam pencegahan,” tegasnya.
Meski tidak ada kasus yang dilaporkan di PPU, Temu memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan terus dilakukan untuk menjaga wilayah tetap aman dari virus cacar monyet. (sg/ara/adv/pie)
