PENAJAM – Setelah sukses meraih tujuh Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bertekad mempertahankan penghargaan prestisius ini untuk kedelapan kalinya. Dalam penilaian yang akan berlangsung pada minggu kedua bulan September, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk menjaga kebersihan dan kelestarian ruang terbuka hijau di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Safwana, yang ditemui pada Senin (9/9), mengatakan bahwa untuk mempertahankan Piala Adipura ke-8, pihaknya tidak bergerak sendiri. Sejumlah pemangku kepentingan terkait, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta masyarakat juga terlibat dan turut membantu.
“Penilaian tidak hanya dilakukan di wilayah perkantoran, tetapi juga di rumah sakit, pasar, pelabuhan, pemukiman, dan sekolah,” jelas Safwana.
Lebih lanjut, Safwana menyampaikan bahwa DLH PPU sejak jauh hari telah mengirim surat ke SKPD terkait untuk menjaga titik pantau penilaian Adipura, khususnya di 19 titik yang menjadi fokus penilaian, serta melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan.
“Dalam waktu dekat, Pusat Pengelolaan Ekoregion (P3EK) Kalimantan, yang merupakan perpanjangan tangan dari KLHK, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan penilaian. Hingga saat ini, semua persiapan berjalan dengan baik,” tuturnya.
“Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat Benuo Taka agar kami dapat kembali mempertahankan Piala Adipura ke-8 dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau,” tutupnya. (sg/ara/adv/pie)