PPU Siap Jadi Pusat Pelestarian Ekosistem Alam

Media Satu Kaltim

PPU Siap Jadi Pusat Pelestarian Ekosistem Alam media satu kaltim
Pj Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin.

PENAJAM — Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan siap menjadi pusat pelestarian ekosistem alam setelah groundbreaking Pusat Plasma Nutfah Nasional di kawasan persemaian Mentawir, Kecamatan Sepaku.

Penjabat (Pj) Bupati PPU, Zainal Arifin, mendukung penuh penetapan kawasan ini sebagai pusat pengembangan ekosistem alam nasional.

“Kami di Kabupaten PPU siap terlibat dan mendukung penuh, apalagi kawasan ini nantinya menjadi pusat koleksi, konservasi, dan pengembangan dari plasma nutfah yang merupakan bagian dari kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia,” ujar Zainal, Rabu (16/10).

Zainal menambahkan, kawasan Mentawir memiliki keanekaragaman hayati yang cocok untuk menjadi pusat pengembangan. “Pada tingkat spesies tertentu, keberlangsungan keanekaragaman hayati di kawasan plasma nutfah nasional ini akan menjaga keberlangsungan ekosistem, khususnya ekosistem hutan alam di Kalimantan,” jelasnya.

PPU juga berkomitmen menjadi bagian dari forest smart city, yang merupakan ikon IKN Nusantara.

“Kami mendeklarasikan menjadi Serambi Nusantara. Artinya, kami adalah miniatur IKN dengan mempersiapkan bentuk-bentuk pengelolaan lingkungan yang setara dengan Ibu Kota Nusantara,” kata Zainal.

Zainal juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup dan jajaran KLHK serta para peneliti lingkungan dari mancanegara yang turut mensukseskan groundbreaking Pusat Plasma Nutfah Nasional di PPU.

“Pusat Plasma Nutfah Nasional ini adalah salah satu kebanggaan kami di Kabupaten PPU dan ini akan terus kami jaga, dukung, dan support agar menjadi bagian dari pengembangan pemulihan dan keberlanjutan ekosistem hutan Kalimantan di Kabupaten PPU,” tutupnya.

Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengungkapkan bahwa pembangunan Pusat Plasma Nutfah Indonesia dibangun seluas ±93,2 hektar di kompleks pusat persemaian Mentawir di Kabupaten PPU.

“Pusat plasma nutfah nasional akan menjadi center of excellence atas implementasi teknologi terhadap pengembangan plasma nutfah dan sebagai Pusat Data dan Informasi keanekaragaman sumber daya genetik di Indonesia yang berbasis network serta kolaborasi para pihak,” ungkapnya.

“Pusat ini juga menjadi salah satu pendukung kunci dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai Smart Forest City serta daya dukung dalam pengembangan ekosistem alam yang menjadi perhatian kita semua dalam menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati dan kelestarian alam Indonesia,” pungkasnya. (Humas/adv)

Bagikan

Berita Terkait