Tenggarong – Semangat kolaborasi dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali terlihat pada Kamis (13/3/2025). Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, bersama Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kukar, Dafip Haryanto, menghadiri acara penting di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Tenggarong Seberang. Mereka menyaksikan langsung Penandatanganan BAST Data Keluarga Beresiko Stunting Dari BKKBN Kaltim, yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, dr. Nurizky Permanajati, kepada Pemkab Kukar.
Acara ini menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan data Keluarga Beresiko Stunting (KRS) demi percepatan penanganan stunting di Kukar. Dafip Haryanto menjelaskan, sebanyak 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut serta dalam Penandatanganan BAST Data Keluarga Beresiko Stunting Dari BKKBN Kaltim. Di antaranya adalah Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, hingga Bappeda. “Data ini akan jadi acuan utama bagi OPD untuk menjalankan tugas mereka,” ungkap Dafip penuh antusias.
Sementara itu, dr. Nurizky Permanajati menegaskan bahwa serah terima data ini merujuk pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. “Kami bagi data ini ke OPD terkait agar penanganannya tepat sasaran. Intinya, data harus jadi dasar aksi nyata, bukan sekadar dokumen,” katanya dengan nada optimis. Ia menambahkan, setiap OPD memiliki indikator yang wajib dipenuhi untuk mendukung target nasional tersebut.
Di sisi lain, Sunggono tak hanya jadi penutup acara, tetapi juga memberikan arahan tajam. Ia mengapresiasi kerja sama solid antara Pemkab Kukar, instansi terkait, dan stakeholder dalam menangani stunting. “Alhamdulillah, kolaborasi kita sudah berjalan baik. Sekarang, data dari BKKBN Kaltim ini harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya. Menurutnya, Penandatanganan BAST Data Keluarga Beresiko Stunting Dari BKKBN Kaltim menjadi titik awal untuk intervensi yang lebih akurat.
Sunggono juga mendorong OPD agar tak hanya mengandalkan data di atas kertas. “Pelajari datanya, olah secara detail, dan pastikan kondisi riil di lapangan tercermin. Jangan sampai program kita meleset gara-gara asumsi semata,” pesannya. Ia menekankan pentingnya intervensi berbasis fakta agar penanggulangan stunting di Kukar melesat lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Sekda mengungkapkan visi Bupati Kukar yang tak sekadar fokus pada penanganan stunting, tetapi juga mencegah kasus baru. “Kebijakan kita menuju New Zero Stunting. Anak-anak stunting sudah kita tangani dengan pendampingan dokter dan rumah sakit. Sekarang, kita pastikan tak ada lagi tambahan kasus,” jelasnya. Momen ini, kata Sunggono, adalah bukti nyata komitmen Kukar untuk generasi yang lebih sehat.
Sebelum acara berakhir, suasana sempat hangat saat Sunggono berbincang dengan perwakilan OPD. Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan data ini sebagai “senjata” ampuh melawan stunting. Dengan langkah ini, Kukar optimis menuju masa depan bebas stunting berkat kerja sama lintas sektor yang semakin kuat.