SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Viktor Yuan, menyuarakan keprihatinannya atas semakin terpinggirkannya angkutan kota (angkot) di tengah dominasi layanan transportasi berbasis aplikasi.
Menurutnya, moda transportasi konvensional ini perlahan kehilangan eksistensinya, padahal pernah menjadi andalan mobilitas masyarakat.
“Angkot yang dulu jadi ikon transportasi, kini mulai tersisih karena kalah dari segi sistem dan layanan. Tapi itu bukan berarti pemerintah boleh menutup mata,” Ungkap Viktor sapaan karibnya. Senin (21/7/2025).
Selain itu, Viktor menyebutkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda belum menunjukkan langkah konkret untuk menjaga kelangsungan transportasi tradisional tersebut. Dirinya pun menyayangkan kurangnya regulasi dan insentif yang bisa membantu angkot beradaptasi dengan perubahan zaman dan pola mobilitas masyarakat.
“Pemerintah harus hadir untuk memberi solusi. Jangan sampai angkot hanya tinggal kenangan, padahal fungsinya masih vital di beberapa kawasan,” Ucap Viktor.
Politisi dari partai Demokrat itu mendorong Pemkot agar segera menyusun kebijakan integratif, yang tidak hanya mendorong modernisasi transportasi berbasis teknologi, tetapi juga memberi ruang bagi moda transportasi rakyat seperti angkot untuk tetap bertahan dan berkontribusi dalam sistem transportasi kota yang inklusif.
