SAMARINDA – Meningkatnya volume sampah di Kota Samarinda dalam beberapa waktu terakhir menyoroti persoalan mendasar dalam pengelolaan kebersihan kota, khususnya menyangkut rendahnya kedisiplinan warga dalam membuang sampah sesuai aturan yang berlaku.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Ronald Stephen Lonteng, menyamapaikan bahwa perilaku warga menjadi salah satu titik lemah dalam sistem pengelolaan sampah. Menurutnya, bahwa edukasi mengenai waktu dan tempat pembuangan telah dilakukan secara berulang melalui berbagai saluran, bahkan telah diatur dalam peraturan daerah.
“Masalah utama sering kali bukan hanya pada keterbatasan armada, tetapi juga perilaku warga. Edukasi soal waktu buang sampah sudah lama disosialisasikan, tinggal bagaimana kita mematuhinya,” ujarnya, Jum’at (8/8/2025).
Selain itu, Ronald juga mengapresiasi langkah responsif Pemkot Samarinda yang mulai turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi di titik-titik rawan penumpukan sampah. Pasalnya, inspeksi mendadak yang kerap dilakukan menunjukkan adanya keseriusan dalam membenahi pengelolaan sampah.
“Pemkot tidak tinggal diam. Mereka turun langsung untuk mengecek kondisi di titik-titik rawan sampah. Ini langkah positif dalam menata kembali manajemen kebersihan kota,” jelasnya.
Politisi dari PDI Perjuangan itu menambahkan bahwa semua upaya tersebut tidak akan efektif tanpa keterlibatan masyarakat. Menurutnya, penumpukan sampah masih banyak terjadi karena warga membuang sampah sembarangan atau tidak sesuai jadwal.
“Jika semua pihak terlibat dan peduli, saya yakin kondisi kebersihan kota bisa jauh lebih baik. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga soal kualitas hidup,” Tutup Ronald. (ADV)