JAKARTA.MEDIASATUKALTIM – Upaya pelestarian budaya lokal terus digiatkan oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kutai Timur. Pada (4/6/2025) lalu, Ketua DKD Kutim periode 2024–2029, Siti Rizky Amalia, bertemu dengan Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, di Jakarta. Pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan budaya Kalimantan Timur, khususnya budaya Suku Dayak yang mulai tergerus zaman.
“Kami ingin mengingatkan kembali pentingnya menjaga warisan budaya kita, terutama unsur tradisi Suku Dayak yang hampir punah. Budaya adalah akar identitas kita, dan pelestariannya perlu menjadi gerakan bersama,” ujar Siti Rizky Amalia.
Dalam pertemuan itu, Rizky juga menyerahkan sebuah buku karya Ati Bachtiar sebagai simbol kenang-kenangan dan pengingat bahwa sejarah serta asal-usul budaya harus terus dikenang dan dijaga. Buku tersebut memuat literasi budaya Dayak dan diharapkan menjadi referensi untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap kekayaan lokal Kalimantan Timur.
“Buku ini menjadi salah satu bentuk dokumentasi sejarah sekaligus literasi penting agar generasi muda lebih mengenal budayanya sendiri. Kami ingin memastikan bahwa budaya Kalimantan Timur tetap hidup dan dikenal,” tambahnya.
Rizky menambahkan, peran pemerintah daerah, sangat dibutuhkan dalam mendukung agenda-agenda kebudayaan di Kutai Timur. Ia berharap Mahyunadi dapat berkontribusi lebih jauh dalam pengembangan kebijakan dan dukungan terhadap program seni dan budaya.
“Pelestarian budaya tidak bisa hanya dilakukan oleh seniman dan budayawan. Butuh dukungan struktural dan politis agar program-program yang kami gagas dapat berdampak luas,” jelasnya.
Dewan Kesenian Kutai Timur saat ini tengah menggalakkan sejumlah program prioritas, seperti promosi literasi budaya, pelatihan seni lokal, serta pendokumentasian warisan budaya tak benda yang ada di berbagai kecamatan di Kutim.
Dengan semangat kolaborasi, Rizky optimistis budaya Kalimantan Timur akan terus lestari dan dikenali, baik di tingkat lokal maupun nasional.