MEDIASATUKALTIM.COM – Rudy Mas’ud semakin kokoh dalam persaingan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) setelah resmi mendapatkan dukungan dari Partai NasDem. Dukungan ini menambah panjang daftar partai besar yang telah mendukungnya, termasuk PKB, Gerindra, Golkar, PAN, dan PKS. Dengan hadirnya NasDem, koalisi pendukung Rudy Mas’ud kini semakin solid, dengan total 42 kursi DPRD Kaltim yang sudah menyatakan dukungan.
Pada Jumat (12/7), Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, secara resmi menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji. Penyerahan ini diumumkan melalui akun Instagram @syarifahsuraidah, menampilkan prosesi penyerahan dukungan di depan awak media.
“Melalui ridho Allah SWT, pagi ini Partai NasDem menyerahkan rekomendasi kepada Rudy Mas’ud untuk mengikuti proses pilkada yang akan berlangsung dalam waktu singkat ini,” ujar Surya Paloh.
Surya Paloh berharap Rudy Mas’ud dan Seno Aji dapat memimpin Kalimantan Timur setelah Pilgub pada November mendatang. “Tentu kita semua mempunyai harapan dan keyakinan, insya Allah dengan rekomendasi ini, bisa berbuah dengan terpilihnya Rudy Mas’ud sebagai gubernur provinsi Kaltim,” tambahnya.
Dengan tambahan dukungan dari NasDem yang memiliki 3 kursi di DPRD Kaltim, jumlah total kursi yang mendukung Rudy mencapai 42 kursi. Dukungan tersebut berasal dari Golkar (15 kursi), Gerindra (10 kursi), PKB (6 kursi), PAN (4 kursi), PKS (4 kursi), dan NasDem (3 kursi). Sementara itu, masih ada 13 kursi dari tiga partai yang belum menyatakan sikap, yaitu PDIP (9 kursi), Demokrat (2 kursi), dan PPP (2 kursi).
Isran Noor dan Hadi Mulyadi, calon lain dalam Pilgub Kaltim, berharap mendapatkan dukungan dari PDIP, Demokrat, dan PPP. Jika PDIP dan Demokrat sepakat mendukung Isran dan Hadi, mereka masih memiliki peluang untuk maju dalam bursa Pilgub.
Dengan semakin bertambahnya dukungan partai politik kepada Rudy Mas’ud, persaingan dalam Pilgub Kaltim diperkirakan akan semakin ketat. Semua mata kini tertuju pada partai-partai yang belum menyatakan sikap, yang akan sangat mempengaruhi peta politik di Kaltim menjelang pilkada November mendatang.